Satukan tujuan, jaga persatuan, pelihara keta’atan bag-2
Bagian ke-2
Bismillahirrahmanirrahim,
Kesalahan kedua adalah salah urus.
Banyak majelis yang tidak mempunyai tujuan yang jelas, sehingga goalnya pun dipastikan tidak ada.
Majelis ini mau dijadikan ajang wasilah, tempat kumpul silaturahim, tempat mencari ilmu agama dan memperbaiki diri soal ibadah, memajukan ekonomi umat atau hanya untuk komunitas politik praktis, untuk urusan pemilu, pilkada, pilkades dan sebagainya.
Dengan menetapkan tujuan, maka akan jelas arahnya dan lebih mudah menetapkan goal. Dan nantinya menjadi tolok ukur kesuksesan sebuah majelis.
Kesalahan urus akan terlihat jelas, ketika sang pendiri majelis punya niatan untuk sekedar ajang kumpul-kumpul silaturahim. Oleh karena itu yang disuguhkan cuma ala kadarnya saja. Yang penting ada yang dibaca walau hanya sebentar, yang penting ngopi, nyemil, ngudut, dan ngobrol ngalor ngidul. Sementara sebagian besar jama’ah yang awalnya hadir ingin mendengar nasehat-nasehat agama. Ketika yang dilihat isinya seperti itu yang dapat dipastikan pertemuan berikutnya mereka tidak akan hadir lagi.
Salah urus berikutnya adalah banyak pemilik majelis memposisikan dirinya sebagai bos, dan jama’ahnya adalah anak buah. Maka kerap terdengar celotehan dari majelis-majelis ini, “mana anak buah lo, suruh kesini !”. Astaghfirullah, cuma bisa senyum dan ngurut dada kalau mendengar ucapan seperti ini. Saya sendiri (penulis) sering juga mendegar pertanyaan seperti ini, “kirim anak buah ente kesini..” saya jawab, “saya tidak punya anak buah. Semuanya sahabat saya !”.
Metode dakwah Nabi Shallahu alaihi wa sallam tidak mengenal konsep atasan bawahan, sehingga harus menerapkan pembagian kerja. Rasulullah Saw juga bukan orang yang Bossy, jika bisa beliau kerjakan maka beliau kerjakan dengan tangan mulia beliau sendiri. Ingat peristiwa Khandaq ? Beliau ikut mengangkat dan memecah batu demi pembuatan parit tersebut. Allahmuhha Sholli ala Muhammad !
Jadi kalau niat anda mendirikan majelis itu untuk bisa jadi bos dan punya anak buah banyak. Jangan mimpi majelis itu akan bertahan lama dan ditolong oleh Allah SWT. Majelis model ini cocoknya di perkantoran, dengan segala formalitas dan basa-basi. Bosnya turun, maka biasanya pengajiannya juga hilang. Na’udzubillah min dzalik.
-bersambung