Satukan tujuan, jaga persatuan, pelihara keta’atan bag-3
Bagian ke-3
Bismillahirrahmanirrahim,
Kesalahan ketiga adalah tidak punya guru.
Mungkin sampai disini ada yang kurang sepakat. “Pengajian kami gak perlu guru. Yang perlu adalah pengurus yang baik. Ketika mau acara tinggal panggil ustadz kyai, atau habib saja. Beres, dan majelis tetap ada. Itu semua kerjaan pengurus.”
Tenang, jangan emosi dulu. Pelan-pelan dengarkan. Pernah tidak menghadapi kondisi ketika jama’ah mulai mengeluh karena sedikit-sedikit uang, uang infaq bulanan, uang infaq acara, dan sebagainya? Jika kondisi ini terjadi terus menerus, sedangkan banyak jama’ah yang kondisi ekonomi juga tidak bagus maka akan terjadi gejolak di dalam majelis. Mendatangkan guru tetap dari luar itu bagus. Apalagi ustadnya pakai standar TV atau medsos, tentunya ongkos yang harus dikeluarkan majelis juga akan besar. Sanggupkah ? Apalagi guru tetap yang dihadirkan setiap pekan? Berarti harus ada dana kas yang stabil agar majelis tetap berjalan. Buat majelis-majelis kampung kayaknya kagak dah ! Amsyong ntar..
Oleh karena itu pemilik majelis mesti tahu diri. Mengukur kekuatan dan kemampuan. Jangan maunya besar tapi tenaga kurang.
Kelemahannya jika manggil guru dari luar. Guru tersebut juga akan tetap merasa orang luar, orang panggilan, yang tidak punya bonding/ikatan terhadap majelis. Singkatnya, tidak peduli jika selepas ia ceramah majelis itu akan tetap ada atau sirna.
Kondisi yang kedua, pernahkah ada permasalahan soal-soal agama di sebuah majelis yang tidak dapat terjawab, hingga akhirnya mereka mengambil pendapat ustadz-ustadz yang ada di medsos atau di TV. Jika dalam majelis tersebut memiliki pandangan yang sama sih tak apa. Tetapi jika ada yang. Cenderung berbeda bagaimana, bukankah akan terjadi polemik yang akhirnya menjadi pemicu perpecahan?
Solusinya bagaimana? Cari guru lokal. Guru yang ikhlas. Guru yang berorientasi akherat. Guru yang mengajakna kebaikan dan menjadikanmu baik.
Dia mungkin tidak bisa baca kitab. Tidak pandai juga ceramah. Tapi dia Istiqomah. Apapun yang terjadi, hujan deras petir menggelegar. Ustadz itu tetap jalan ke majelis untuk menyampaikan nasehat. Ustadz yang kayak begini nih, ikuti. Dia bawa berkah buat majelis. Dan insya Allah membawa keridhaan Allah SWT. Aamiin
-bersambung